Minggu, November 14, 2010

SEMANGAT MELEMBEK MACAM MIE INSTAN DIGUYUR AIR PANAS


SEMANGAT MELEMBEK
MACAM MIE INSTAN DIGUYUR AIR PANAS


Siapakah orang Indonesia yang belum pernah menikmati Indomie? Kecuali Sudono Salim pemilik usaha itu mungkin, hampir semuanya pernah menikmati makanan ringan cepat saji ini. Begitu populernya makanan murah meriah tersebut makan mie merk lain pun menyebutnya pasti Indomie. Tercatat, setiap tahunnya orang Indonesia mengkonsumsi 15 milyar bungkus mie dengan berbagai merk.
            Mie cepat saji masuk Indonesia kali pertama tahun 1971, dengan nama Supermie. Indomie baru masuk pasar tahun 1981, dengan pemilik usaha tetap Sudono Salim, teman Pak Harto sejak keduanya belum jadi apa-apa. Karena kita sudah begitu lama akrab dengan mie instant, demi mendengar kabar bahwa Indomie di Taiwan di razia lantaran mengandung zat kimia nipagin, kita pun tersentak. Tapi Bu Menkes Endang Sedyaningsih menjamin bahwa mie di Indonesia aman, karena kita menggunakan zat itu jauh di bawah yang di anjurkan International Codex Alumentarius Commision (ICAC).
            Buat apa kita panik, toh sudah kadung masuk perut. Yang jelas, begitu seringnya kita mengkonsumsi mie instan, jiwa dan mental bangsa ini terpengaruh karenanya. Semangat dan mental kita jadi mudah lembek, seperti mie instan yang diguyur air panas. Jadi pemimpin dan politisi pun, suka ngomong mbulet (melingkar-lingkar) macam mie instan itu sendiri. Pemuda kita, selalu merenge-rengek minta pekerjaan pada negara, tak mampu menciptakan kerja.
            Masih jelas dalam ingatan kita, saat kampanye Pilpres pada 2009 lalu, Partai Demokrat dengan bangga mengadopsi lagu promosi Indomie untuk menjaring pemilih. Kata ”indomie seleraku” diganti menjadi ”SBY presidenku”. Apa yang terjadisetelah kemenangan diraihnya? Presiden kita ikut-ikutan lembek ketika menghadapi Malaysia. Terakhir, ketika mau ke Belanda, digrecokin RMS saja tak jadi berangkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar