Pembantaian Masal Kiristan
Tahun 1597-1865
Tahun 1997 di peringati sebagai tahun permulaan pembantaian masal orang Kiristan (The Kiristan Holocaust) yang ke-400 di jepang. Peristiwa ini disebut oleh para peneliti sebagai “Penganiayaan terhadap orang Kristen yang paling menankutkan dan paling lama sepanjang sejarah ketika sebanyak satu juta orang Kristen dibunuh. (Christians Recall Japan’s Holocaust oleh Billy Bruce).
Pada tanggal 23 November 1596, 26 orang Kristen Jepang Kiristan (artinya penduduk asli atau pribumi) ditahan di Kyoto . Pada tanggal 5 Februari 1597, 26 orang Kristen ini disalibkan pada salib yang dibuat secara kasar.
Orang Kristen yang termuda dalam kelompok ini berumur 12 tahun, bernama Ibaragi Kun. Saat mereka tiba di tempat eksekusi, kun diminta oleh seorang petugas untuk menyangkal imannya.
Kun menatap mata pengeksekusinya dan berkata, “Pak, akan lebih baik jika anda menjadi seorang Kristen dan dapat pergi ke Surga kemana saya akan pergi. Salib saya yang mana, Pak?” Petugas tersebut kagum atas tanggapan anak muda itu dan menunjukan pada salib yang paling kecil di atas bukit. Kun muda berlari menuju salib itu. Berlutut di depan salib itu dan memeluknya.
Pada tahun 1622, sekitar 50 orang Kristen dipublikasikan telah dipenggal ataupun dibakar di tiang gantungan. Pada tahun 1637, ribuan orang petani Kristen, hanya bersenjatakan perkakas dan alat-alat lain, melawan pasukan pemerintah. Kira-kira 30.000 orang Kiristan dibunuh. Peristiwa ini merupakan salah satu contoh penganiayaan terburuk yang terjadi selama pembataian massal yang berakhir pada 1865 itu.
Maukah kita menjadi seperti Kun yang berusia dua belas tahun itu, yang bertanya kepada Tuhan, ”Salibku yang mana?”
Masihkah kita ingat bahwa kristus datang kedunia sebagai bayi hanya untuk mati di atas kayu salib di bukit Kalvari?
Masihkah kita ingat bahwa Yesus berkata,
”Setia orang yang mau mengikuti aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku?” (Markus 8:34)