Jumat, September 10, 2010

Kesaksian


Kesaksian

Para pasien yang kondisinya kritis sering tahu bahwa ajal sudah dekat, tetapi aku tak tahu apakah Delores hanya bersikap terlalu positif. “Aku belum siap mati,  katanya. “Aku mau pulang.  Perawat meneleponku, Pendeta rumah sakit, karena mengira Delores sekarat.
            Namun, Delores pulang. Kembali ke rumah sakit hanya untuk menjalani kemoterapi dan radiasi. Aku hampir tak dapat mengenalinya karena efek terapi yang di jalaninya. Tiba-tiba, ia berkata, “Dia ada disini, diruangan ini.”
            “Siapa?” tanyaku.
            Yesus! Aku tengah berbaring dan memandang dinding di sebelah sana dan – “ ia berhenti. Matanya berkaca-kaca selagi menunjukan dinding di seberang tempat tidurnya. “Yesus datang melewati tembok itu. Ruangan penuh cahaya dan sungguh damai! Terima Kasih Yesus!”
            Kurasakan sukacitanya sangat nyata sehingga aku menangis. Anda tidak bisa bekerja di rumah sakit, di tengah mereka yang sekarat, tanpa harus bergumul dengan Allah. Di kamar Delores, sepenuhnya kurasakan ucapan, harapan, doa orang Kristen, Nyata. Dia yang turun ke dunia mati di kayu salib, Dibangkitkan. Dia tidak akan meninggalkan kita tanpa penghiburan. Kadan kita perlu diingatkan tentang itu oleh iman orang lain.


Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan. 2 Kor. 1:3

”Allah, Terima Kasih telah datang saat kami membutuhkan dan memampukan kami hidup dengan setia. Amin.”

Yang kita katakan dan harapkan benar-benar nyata: Kristus telah bangkit.





                                                                Marcia Krause Bilyk [New Jersey, Amerika Serikat]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar